bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Tim Kortex Telah Membedah 5500 Pasien Saraf Berbagai Negara, Teknik Baru, Bisa Disaksikan Live

Satwiko Rumekso - Ragam -> Kesehatan
3 jam 7 menit lalu
    Bagikan  
Bedah saraf Kortex
Dok HI

Bedah saraf Kortex - Suasana operasi, keluarga pasien bisa melihat live, Dok HI

HELOINDONESIA.COM -Tim bedah saraf Kortex yang berada di RS Ciputra Surabaya telah menunjukkan kecanggihan mereka dalam melakukan operasi bedah saraf menggunakan teknik keyhole surgery (operasi lubang kunci). Pada Rabu, 4 September 2024.

Sebanyak 20 wartawan menyaksikan secara langsung operasi ini, yang pertama kali dilakukan di rumah sakit baru dan modern tersebut. Dengan cara ini, wartawan bisa melihat proses operasi seperti menonton film layar lebar, namun ini adalah operasi sesungguhnya. Keluarga pasien juga dapat berkomunikasi dua arah dengan tim dokter melalui saluran video di ruang terpisah.

Operasi ini dilakukan oleh Tim Kortex yang terdiri dari 3 orang dokter Bedah Saraf, yaitu dr. Moh. Sofyanto Sp.BS dan dr. Gigih Pramono, Sp.BS, dengan penjelasan dari dr. Agus Chairul Anab, Sp.BS (K), sedangkan yang dioperasi adalah seorang perempuan dari Makassar.

Baca juga: 5 Makanan untuk Melindungi dan Menguatkan Ginjal

Perempuan tersebut menderita Hemifacial spasm (wajah perot) akibat korsleting antara saraf nomor tujuh dengan pembuluh darah di area batang otak. Operasi ini dikenal dengan istilah microvascular decompression, yang bertujuan memisahkan persentuhan antara saraf ke tujuh dengan pembuluh darah menggunakan teknik keyhole surgery.

Dengan teknik ini, cukup membuat lubang berukuran sekitar 1 sampai 1,5 cm pada tengkorak pasien di belakang telinga. Menurut dr. Agus Chairul Anab, tidak perlu ada pembedahan pada tengkorak kepala dan tidak ada perdarahan.

Baca juga: Makan Daging Beku yang Disimpan Dua Tahun Sehatkah? Ini Jawaban Ahli

Waktu operasi hanya memakan waktu 1 sampai 2 jam. Setelah membedah pasien, dr. Sofyanto dan dr. Gigih Pramono memisahkan persentuhan saraf 7 dengan pembuluh darah dengan mengisolasi menggunakan serat karbon dan dilem. Jika saraf dan pembuluh darah sudah dipisahkan, pasien tidak lagi mengalami Hemifacial spasm atau wajah perot.

Saraf ke tujuh bertanggung jawab untuk mengendalikan gerak wajah. Jika terjadi perlengketan dengan pembuluh darah, gerak wajah menjadi tidak terkendali, terjadi kedutan terus menerus, bahkan wajah bisa menjadi perot. Setelah operasi selesai, tim dokter menutup lubang operasi dan menambalnya hingga tidak tampak ada luka bekas operasi. Pasien bisa pulang dua hari setelah operasi.

Tim Kortex hingga kini telah membedah 5500 pasien terkait dengan permasalahan saraf, pasien berasal tidak dari Indonesia saja, namun dari Singapura, Malaysia, Hongkong hingga Australia, jadi pasien Indonesia tidak perlu ke luarnegeri.

Sementara itu, sejak RS Ciputra beroperasi pada 24 Agustus 2024, tim ahli bedah saraf Kortex sudah melakukan empat kali bedah saraf di rumah sakit kelas premium itu. Bahkan pada minggu ini, sudah ada dua pasien lagi yang dijadwalkan untuk operasi.

Direktur RS Ciputra, dr. Siska Sindhuatmadja MM, menjelaskan bahwa rumah sakit ini memiliki 200 bed, 40 klinik, dan 150 dokter spesialis, termasuk klinik bedah saraf yang bekerjasama dengan tim Kortex, yang secara khusus melayani bedah saraf, otak, dan tulang belakang