HELOINDONESIA.COM - Beberapa waktu lalu viral di media sosial x yang memperlihatkan Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusomo (RSCM) yang penuh dengan pasien anak-anak sedang sakit dan hendak melakukan cuci darah.
"Asli syok, di RSCM banyak bocil-bocil. Kirain berobat apaan, ternyata pada cuci darah," caption unggahan tersebut.
Berita ini ternyata benar adanya setelah dikonfirmasi langsung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Ketua UKK Tumbuh Kembang Anak IDAI, Prof Dr dr Rini Sekartini, SpA(K), mengatakan saat ini memang banyak anak yang mengidap penyakit ginjal yang membuat RSCM dipenihi oleh anak-anak untuk melakukan cuci darah.
Baca juga: Rekomendasi 3 Makanan yang Bisa Buat Mood dan Semangat Kembali Pulih
Tentu hal tersebut membuat warganet menjadi kaget dan syok serta miris melihat banyak generasi muda yang sudah bulak-bali ke Rumah Sakit untuk melakukan cuci darah.
Beberapa warganet mengatakan kalau hal tersebut terjadi karena kasus cemaran etile glikok pada obat sirup yang terjadi ditahun 2023 lalu.
Ketua Umum IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso, mengatakan kalau memang obat sirup anak ada yang menyebabkan gagal ginjang tetapi itu sudah terjadi lama.
Menurutlnya salah satu penyebab banyak anak yang cuci darah di usia 12-18 tahun adalah karena pola hidup yang meraka jalani yaitu mereka yang pola makannya burukk, pola tidurnya sering begadang, dan malas bergerak.
Baca juga: Rahasia Makan 4 Buah Ini Secara Rutin, Bisa Bakar Lemak Hingga Memperkuat Imun Tubuh !
Ada survey yang dilakukan oleh pakar ginjal IDAI di anak remaja usia 12-18 tahun, ternyata 1 dari 5 anak sudah terdapat hematuria dan proteinuria dalam urinenya, hal tersebut ada lah salah satu indicator awal kerusakan ginjal dengan adanya darah dan protein dalam urine.
