Helo Indonesia

Tekan Stunting, Pemkot Tangsel Sosialisasikan ke Masyarakat Agar Gemar Konsumsi Ikan 

M Ridwan - Ragam -> Kesehatan
Kamis, 25 Juli 2024 06:03
    Bagikan  
Pemkot Tangsel,
Ist

Pemkot Tangsel, - Sosialisasi tekan stunting.

HELOINDONESIA.COM - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) terus mendorong agar masyarakatnya gemar mengonsumsi ikan. Terutama untuk anak, guna menekan angka stunting di wilayahnya.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, program ini terus dimasifkan ke masyarakat melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), seperti yang berlangsung di Aula Ciputat Timur, pada Rabu (24/07/2024).

"Gerakan yang sudah berjalan sudah sangat lama. Intinya untuk keseimbangan ekonomi, untuk menjaga inflasi, untuk menjaga konsumsi di tengah masyarakat," ujar Benyamin mendukung gerakan tersebut.

Baca juga: Angkutan Haji 2024 Rampung, AP1 Sukses Layani Kepulangan 120 Ribu Jemaah Haji ke Tanah Air

Menurutnya, ikan memiliki kandungan protein yang sangat baik untuk manusia. Khususnya dalam mendukung tumbuh kembang anak.

"Targetnya saya harap konsumsi ikan di Tangsel bisa bertambah. Indeksnya satu orang biasanya cuma setengah kilo itu nanti bisa naik. Untuk berbagai jenis ikan dan berbagai macam olahan dari ikan itu sendiri. Nanti konsumsinya kita harapkan bisa naik," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel, Yepi Suherman mengatakan, bersamaan dengan itu pihaknya juga akan berupaya meningkatkan budidaya ikan di wilayahnya.

Baca juga: Sulit Dilaksanakan, Pecatan Pengurus PWI Pusat Ngotot KLB Cuma Omon-omon

"Kami menggerakan budidaya ikan, para peternak ikan mengembangkan dengan kolam terpalnya, atau budidaya ikan dalam ember. Hampir di seluruh kecamatan," jelas Yepi.

Sebab sejauh ini Ia mencatat, sebenarnya tingkat permintaan ikan di wilayahnya cukup tinggi. Terutama jenis ikan lele.

"Per malam atau per hari itu kebutuhan ikan lele untuk Tangsel saja mencapai 15 ton per hari itu data yang diambil dari pedagang, pecel lele, warteg sama pasar," kata Yepi.

Baca juga: Susun Metode Instrumen Pengukuran Tingkatkan Kualitas Data ASN, BKN Gandeng Bappenas, BPS dan BRIN

Namun masalahnya, kebanyakan lele didistribusikan dari luar wilayah Tangsel.

"Seperti dari Parung, karena kebutuhan yang tinggi. Tangsel baru mampu produksi sebanyak 3 ton," tandasnya.