HELOINDONESIA.COM - Inggris berhasil membuktikan bahwa mereka sudah memulai revolusi di bidang energi terbarukan. Tahun ini, energi dari tenaga angin memberikan lebih banyak tenaga listrik dari pada energi yang dihasilkan oleh gas.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Drax Electric Insights dan dilakukan oleh para peneliti di Imperial College London, 32,4% listrik Inggris berasal dari tenaga angin selama 3 bulan pertama 2023. Turbin menghasilkan listrik 24 terrawatt-jam (Twh). Jumlah ini naik 3% lebih tinggi dari output yang dihasilkan pada waktu yang sama tahun lalu. Gas, di sisi lain, menghasilkan 31,7% energi nasional, turun 5% dari waktu yang sama tahun lalu.
"Ini adalah pertama kalinya angin memberikan sumber listrik terbesar dalam setiap kuartal dalam sejarah jaringan listrik negara," tulis para peneliti dalam siaran persnya.
Iain Staffell, seorang ilmuwan dan peneliti di Imperial College yang memimpin laporan tersebut, mengatakan transformasi ini disebabkan oleh "revolusi energi terbarukan".
"Dalam waktu satu dekade, Inggris hampir sepenuhnya menghentikan penggunaan batu bara, setelah mengandalkan bahan bakar fosil yang paling berpolusi selama lebih dari satu abad untuk menggerakkan negara kita," katanya.
"Masih banyak rintangan untuk mencapai jaringan yang benar-benar bebas bahan bakar fosil, tetapi angin yang memasok gas untuk pertama kalinya merupakan tonggak penting, dan menunjukkan apa yang dapat dicapai ketika pemerintah menciptakan lingkungan yang baik bagi investor dalam teknologi bersih." Tambahnya.
Produksi batu bara juga turun secara substansial, turun lebih dari 90% dari 2010 hingga 2020, kata EIA. Dan menurut laporan Drax, ini adalah sumber listrik terkecil secara keseluruhan, dengan hanya tersisa satu pembangkit listrik batu bara, dan banyak pembangkit berbahan bakar fosil sebelumnya sekarang berfokus pada energi terbarukan.
