JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ? Setelah Ketua PPATK Ivan Yustiavandana dianggap melempem atau masuk angina soal transaksi janggal Rp300 trilun di Kemenkeu (Kementerian Keuangan, kini Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan siap buka-bukaan tentang hal yang disebutnya dugaan pencuciaan uang itu.
Hal itu disampaikan Menko Mahfud usai tiba dari kunjungan ke Australia untuk pertemuan bilateral dan multilateral di Melbourne. Menko Mahfud mengaku tidak bercanda, dia siap menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang Rp300 triliun di Kemenkeu. Dan menurutnya, masalah ini lebih fair dibuka di DPR.
?Alhamdulillah, sy sdh tiba kembali di Jkt stlh pertemuan bilateral dan multilateral di Melbourne. Sy siap memenuhi undangan DPR utk menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang 300T di Kemenkeu. Masalah ini memang lbh fair dibuka di DPR. Sy tdk bercanda ttg ini,? ujar Mahfud MD dalam unggahan akun pribadi di twtter @mohmahfudmd.
Menurut Mahfud MD, dirinya dan PPATK (Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan) tidak mengubah statement bahwa sejak tahun 2009 PPATK telah menyampaikan info intelijen keuangan ke Kemenkeu tentang dugaan pencucian uang sekitar Rp300 T. Di DPR ia akan memberikan data otentik.
?Sy dan PPATK tdk mengubah statement bhw sejak tahun 2009 PPATK tlh menyampaikan info intelijen keuangan ke Kemenkeu ttg dugaan pencucian uang sekitar 300T. Sy siap dgn data otentik yg akan ditunjukkan kpd DPR. Senin sy standby, menunggu undangan,? tandasnya.
Menko Mahfud kembali menyatakan bahwa soal transaksi janggal Rp300 trilun di Kemenkeu bukan korupsi, tapi laporan dugaan pencucian uang yang harus ditintaklanjuti penyidik /Kemnterian Keuangan. Hal ini sama seperti yang dikatakan Kepala PPATK. (*)
(A Winoto)