Buka Rekening di Tiktok, LKS Alamanda Diduga Eksploitasi Keluarga Disabilitas

Rabu, 10 Mei 2023 13:19
Screenshoot Tiktok yang diduga buat mengumpulkan donasi (Foto.Helo Indonesia Lampung) Screenshoot Tiktok yang diduga buat mengumpulkan d

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Sempat viral di Tiktok, video seorang bapak menggendong anaknya penyandang disabilitas berjualan tisu. Namun, diduga, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Alamanda yang mengeksplotasinya jualan belas kasihan warga.

Kepala Desa Waykepayang, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Haiyun Ahyani, mengatakan pria dan anaknya itu warganya dan diduga LKS Alamanda memviralkannya dengan membuka donasi dengan nomor rekening lembaga yang berdomisi di Kabupaten Tanggamus tersebut.

Dikonfirmasi Haiyun, warganya yang viral tersebut mengatakan video itu bukan keinginan, tapi LKS Alamanda. "LKS Alamanda masuk ke desanya tanpa izin dan konfirmasi sedikitpun kepada pihak desa," ujarnya kepada "Helo Indonesia Lampung", Rabu (10/5/2023).

Dia membenarkan kehidupan warganya tersebut sangat memprihatinkan. Pihaknya berusaha memberi bantuan desa. Namun, keprihatinan itu jangan lantas dieksploitasi buat lembaga yang mengatasnamakan sosial.

Pengakuan pria yang memiliki anak cacat itu, sebelum direkam video, pihak LKS Alamanda menyuruh sang pria memakai pakaian yang jelek dan lusuh lalu menggendong anaknya yang disabilitas berjualan tisu.

Pihak desa dan pria tersebut tidak tahu rekening siapa dan kemana larinya donasi yang didapatkan dengan memviralkan video yang menjual keprihatinan seseorang. "Mereka jangan sampai hanya memanfaatkan warga kami buat koceknya," tambahnya.

Ketua LKS Alamanda Kabupaten Tanggamus Rosmawati yang akrab disapa dengan nama Bunda Ros mengatakan pihaknya datang ke lokasi berdasarkan informasi dari LKS di Kabupaten Pesawaran.

"Setelah kami mendapatkan informasi tersebut, kami langsung menuju lokasi untuk melakukan pengecekan seperti apa keadaan keluarga Suhardi," kata Rosmawati.

"Setelah kami melihat sendiri keadaannya ya memang sangat memprihatinkan, bahkan kedua anaknya yang berumur 9 dan 6 tahun yang mengalami disabilitas tidak masuk dalam Kartu Keluarga (KK)," tambahnya.

Ia menjelaskan, kalau terkait ijin ke desa, dirinya tidak mengetahui hal tersebut, karena yang seharusnya mengurus izin tersebut adalah LKS yang di Pesawaran.

"Saya mewakili semuanya saya minta maaf karena tidak izin masuk ke Desa Waykepayang ini, tapi niatan kami disini baik hanya mencarikan donasi untuk keluarga Suhardi," ujarnya.

Ia menyayangkan adanya intimidasi dan tuduhan kepada LKS Alamanda, yang menyebutkan bahwa donasi yang didapat di makan oleh LKS Alamanda.

"Baru beberapa hari viral di tiktok saya dihubungi sana-sini untuk menghapus video tersebut, kemudian saya hapus. Dan soal berjualan dan Vidio tersebut juga sudah disetujui oleh keluarga Suhardi," pungkasnya.

Diketahui, pihak LKS Alamanda tersebut meminta kepada awak media untuk tidak menaikkan berita tersebut, karena menurutnya tidak akan menyelesaikan masalah. (Rama)

Berita Terkini