Pelaihari, HELOINDONESIA.COM - Dugaan aktivitas penambangan emas ilegal di Desa Durian Bungkuk, Kecamatan Batu Ampar Tala, menjadi sorotan Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalsel.
Berawal dari laporan masyarakat tentang kegiatan tambang yang diduga tidak sesuai dengan regulasi, Badko HMI Kalsel dan perwakilan IMM, Abdi Aswadi dan Feri Setiadi, langsung turun ke lapangan pada Rabu, 3 April 2024. Mereka tidak hanya melakukan advokasi, tetapi juga menyaksikan langsung kondisi tambang emas tersebut.
Menurut penduduk setempat, aktivitas penambangan sudah berlangsung cukup lama, bahkan sudah sejak tahun 80-an. Abdi Aswandi menyampaikan keprihatinan bahwa penambangan ini terjadi dekat dengan pemukiman warga, bahkan beberapa lubang tambang hanya berjarak sekitar 3 meter dari rumah penduduk.
Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi warga sekitar, karena mereka khawatir akan dampak negatif yang mungkin timbul akibat penambangan tersebut. "Meskipun saat ini belum terlalu terasa, namun jika dibiarkan, generasi mendatanglah yang akan mengalami dampaknya," ungkapnya.
Abdi menegaskan bahwa menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, sejalan dengan ajaran agama. "Tidak ada agama yang mengizinkan umatnya merusak lingkungan hidup. Namun sayangnya, masih ada pihak yang tergiur untuk melanggar aturan demi keuntungan pribadi," tandasnya.