LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Sudah berulang, SMA Kebangsaan akhirnya mengembalikan hak asuh dua pelajarnya (D dan IB) kepada keluarganya. Kedua pelajar menghajar juniornya hingga jontor dan memar di toilet aula sekolah
SMA Kebangsaan yang dipimpin Wempy Prastomo Bhakti juga memberi status D dan IB tak diakui sebagai alumni SMA milik Menperindag RI Zulkifli Hasan (Zulhas) yang dikelola menantunya, calon bupati setempat Radityo Egi.
Alasan sanksi keras itu, D dan IB pernah melakukan hal serupa sebelumnya. Dua pelajar lainnya yang ikut menganiaya, EZ dan TP juga dikembalikan gak asuhnya kepada orangtuanya. mengingiat keempatnya sudah kelas VII, mereka dapat menyelesailan sekolahnya.
Namiun, Dasar pertimbangannya, EZ dan TP kelas XII. Mereka diijinkan belajar jarak jauh hingga ujian dan tidak boleh lagi ikut berkegiatan di sekolah yang berada di Desa Pisang, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.
Sebelumnya, BA (16), siswa kelas XI SMA Kebangsaan melapor ke Polres Lampung Selatan telah dianiaya seniornya. Informasi sementara. penyebabnya, para seniornya menilai rambut dan seragam korban kurang rapih pada 9 September 2024.
Empat hari kemudian, Jumat (13/9/2024), ditemani orangtuanya, B melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian dengan bukti LP/B/323/IX/2024/SPKT/RESLAMSEL/POLDA LAMPUNG.
Akibat penganiayaan sebagaimana Pasal 170 KUHP/Pidana tersebut, B mengalami pecah bibir alias jontor dan memar-memar di tubuhnya. Warga Desa Tanjungagung, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan itu visum ke RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM.
Dr.(HC). H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M bersama dengan para tokoh lain menginisiasi pendirian SMA Kebangsaan buat perbaikan Kualitas pendidikan dan SDM di Provinsi Lampung.
Lembaga pendidikan itu diniatkan mencetak pelajar yang unggul dalam bidang akademik, kepribadian, dan akhlak mulia, karakter dan wawasan kebangsaan yang kuat, serta kesamaptaan jasmani yang prima.(HBM)
-
