LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Pemilik kebun melaporkan penggusuran lahan buat jalan oleh Kepala Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Darusman ke Polres Lampung Timur (Lamtim), Rabu (31/7/2024).
Pelapor minta aparat penegak hukum menindak tegas oknum kades yang telah menggusur kebun serta tanam tumbuhnya tanpa izin untuk jalan sepanjang 50 meter dan lebar 4 meter.
Diceritaian Hariri (47), warga Desa Labuhanratu, lima tahun silam, Darmawati, adik kandungnya membeli ladang seribu meter persegi berikut tanam tumbuh di Desa Braja Asri.
Adiknya lalu membuat surat kepemilikan berupa akta jual beli. Tapi, dua pekan lalu, Hariri mendapatkan informasi tanah peladangan digusur Darusman dengan dalih untuk pembuatan badan jalan.
Mendapat kabar itu, bersangkutan lalu mendatangi lahan milik adik kandungnya. Di lokasi itu, Hariri terkejut melihat tanah peladangan adiknya itu telah berbentuk badan jalan.
Selain itu, tanam tumbuh berupa bambu dan tanam keras lainnya telah dibabat habis oleh oknum kades tersebut.
"Lahan adik saya yang digusur oknum kades panjang 50 meter dan lebar 4 meter,"ujar Hariri, Rabu (31/7/2024).
Merasa tanah peladangan itu hak milik dan oknum kades nekat itu tak meminta ijin serta menghubungi pemilik lahan, Hariri lalu menghubungi Kades Darusman lewat telepon.
Pada percakapan itu, Kades Darusman bukan meminta maaf melainkan merasa dirinya tak bersalah. "Waktu saya telepon kades Darusman merasa nggak bersalah dan nggak mau bertemu," tegas Hariri.
Merasa hak adiknya dirampas oleh oknum kades tersebut, dirinya bersama keluarga melapor ke Satreskrim Polres Lampung Timur.
Korban minta aparat penegak hukum menindak tegas tindakan oknum kades yang semena-mena itu. "Kalau musyawarah baik-baik dan ijin dengan pmiliknya, kami rela. Apalagi itu untuk kepentingan umum," tandasnya.
Sementara itu, Kades Darusman beberapa kali dihubungi di rumah dan kantor desa tak pernah ada di tempat. "Pak Lurah sedang ada urusan di luar desa," ujar seorang pamong Desa (Khairuddin)
-
