Helo Indonesia

Kemenkes Minta Kepala Daerah Jamin Keamanan Dokter Magang

Selasa, 25 April 2023 19:10
    Bagikan  
Kemenkes Minta Kepala Daerah Jamin Keamanan Dokter Magang

Saat sang dokter dianiaya dan dua pelaku yang telah memakai kaos orange (Foto Ist)

 

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengawal proses hukum dua dokter internsip (magang) yang dikeroyok dua warga di Puskesmas Fajar Bulan, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat.

Selain itu, Kemenkes juga akan mengevaluasi penempatan para dokter internsip untuk memastikan kepala daerah dapat lebih menjamin keamanan dan keselamatan para dokter di Provinsi Lampung.

Demi keamanan, Kemenkes akan menempatkan kedua dokter ke rumah sakit yang memiliki keamanan lebih baik di RSUD Alimuddin Umar, ujar Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes drg. Arianti Anaya dalam relis yang diperoleh "Helo Indonesia Lampung", Selasa (25/4/2023).

Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI yang merelis bahwa langkah tersebut setelah koordinasi dengan pimpinan Dinas Kesehatan Lampung Barat dan Provinsi Lampung.

IKA MALAHAYATI

Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Malahayati Lampung mengecam keras tindakan penganiayaan terhadap dr. Carel Triwiyono Hamonangan dan dr. Putri. Keduanya dianiaya Adi Wirahman dan Misran Hadi, warga Bandarlampung.

Ketua IKA Malahayati, dr. Hardiyanto dan didampingi Wakil Ketua dr. Aldo Aprizo, Senin (24/04/2023), kejadian bermula saat HW pasien yang juga pelaku datang ke Puskesmas Pajarbulan untuk berobat keluhan nyeri ulu hati

Lalu, dokter Carel memberikan obat sesuai keluhan pasien dan telah sesuai SOP dan menunggu reaksi obat. Adi Wirahman dan Misran Hadi, warga tak sabar. Mereka mengamuk mencekik dan membanting korban ke lantai lalu.

Pelaku sudah diamankan oleh pihak Polres Lampungbarat setelah adanya laporan dari pihak puskesmas setempat. Aldo mengucapkan terima jasih. "Semoga tak terulang lagi," katanya.

IDI LAMSEL KUTUK PENGANIAYAAN

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang  Lampung Selatan dr Wahyu Wibisana mengutuk keras tindakan penganiayaan terhadap dr. Carel Triwiyono Hamonangan dan dr. Putri.

"Kami seluruh pengurus dan anggota IDI Cabang Lampung Selatan mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh Adi Wirahman dan Misran Hadi terhadap dokter yang sedang melakukan tugas mulia," ujarnya

Hal tersebut dikemukakan Wahyu Wibisana di sela-sela kesibukannya sebagai Satgas Pos pelayanan kesehatan Posko Lebaran IDI di  pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan kepada Helo Indonesia melalui pesan singkat WhatsAppnya, Rabu (25/4/2023).

"Kami seluruh pengurus dan anggota IDI Cabang Lampung Selatan mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh oknum  yang berinisial AD dan MS yang telah melakukan penganiayaan terhadap dokter yang sedang melakukan tugas mulia," ujar Wahyu.

Masih menurut Wahyu, tindakan tersebut sungguh tidak dibenarkan dan dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum.

"Tindakan yang dilakukan oleh kedua oknum tersebut sangat tidak baik dan tidak dibenarkan serta dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum," kata Wahyu.

Untuk itu Ketua IDI Cabang Lampung Selatan tersebut meminta kepada aparat Kepolisian untuk memproses secara hukum kasus tersebut.

"Dalam hal ini, IDI cabang Lampung Selatan meminta kepada aparat Kepolisian untuk dapat menindaklanjuti laporan korban, dan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku, agar kedepannya tidak ada lagi kejadian-kejadian yang serupa." Pungkasnya.

PEMICU KERIBUTAN

Diketahui, insiden terjadi pada Senin (24/4) saat pasien yang juga pelaku HW datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri ulu hati, kemudian korban memberikan obat sesuai keluhan dan SOP Puskesmas.

Pasien masih mengeluh sakit pada bagian ulu hatinya usai diberikan obat. Dokter sekaligus korban pun sudah menjelaskan jikalau pasien masih dalam tahap observasi dan menunggu efek obatnya bekerja.

Korban juga menjelaskan jika sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya bisa ke IGD rumah sakit terdekat yaitu mengingat pihaknya sudah memberikan obat sesuai keluhan pasien.

Setelah itu pelaku lainnya MH berbicara dengan nada tinggi dan marah dengan mengatakan apa yang sudah dilakukan puskesmas di sini.

Setelah berupaya memberikan pemahaman pada pelaku penganiayaan, dokter tersebut juga menjelaskan bahwa dirinya sudah memberikan obat sesuai dengan SOP.

Setelah dijelaskan, korban malah diseret, dicekik, dan dibanting ke lantai oleh pelaku Misran Hadi.

?Kami meminta seluruh kepala daerah di Indonesia agar memberikan perlindungan bagi dokter dan dokter gigi yang saat ini sedang melakukan program magang di daerah mereka agar kejadian di Lampung Barat ini tidak lagi terjadi di tempat lain,? tutup Arianti. (HBM/Endang)