JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ? Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah melaporkan peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin (AP Hasanuddin) ke Bareskrim Polri dengan dugaan fitnah, pencemaran nama baik, dan ujaran kebencian terhadap Muhammadiyah.
Pelaporan oleh PP Pemuda Muhammadiyah tersebut dilakukan pada Selasa (25/4/2023) di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
?Tadi di dalam di SPKT kita sudah diterima adanya dugaan fitnah, pencemaran nama baik, dan ujaran kebencian diduga dilakukan oleh saudara AP Hasanuddin di akun Facebooknya dan juga sudah dikonfirmasi di media oleh yang bersangkutan, sehingga kami mengambil langkah hukum ke Mabes Polri,?kata Nasrullah dari Pemuda Muhammadiyah di Bareskrim Polri, Selasa.
Menurut dia terlapornya adalah AP Hasanuddin, pihaknya tidak melaporkan Thomas Djamaluddin yang punya postingan di Facebook yang kemudian dikomentari AP Hasanuddin yang menyatakan halal darah, dan perihalan akan melakukan tindakan pembunuhan.
?Terlapornya AP Hasanuddin, untuk pengembangannya penyelidikan ataupun penyidikan kami serahkan ke penyidik. Ini kan beberapa hari viral dan cukup menyakitkan bagi warga Muhammadiyah sehingga kami mau tidak mau mengambil langkah hukum untuk hal tersebut,: kata Nasrullah.
Soal alat bukti, dia mengaku menyampaikan alat bukti berupa tangkapan layar Facebook yang memuat komentar AP Hasanuddin tersebut.
?Untuk bukti kami menyampaikan bukti tangkapan layar komentar yang bersangkutan di Facebook Thomas Djamaluddin . Itu yang kami serahkan,? ujar Nasrullah.
Terkait ada masalah apa yang menyebabkan AP Hasanuddin memunculkan komentar menakutkan dan keras di kolom komentar Facebook tersebut, pihaknya mengaku tidak tahu-menahu.
?Kami tidak tahu ada masalah apa, tiba-tiba sedang libur Idul Fitri ada komentar seperti itu, kita tidak ingin hal-hal seperti itu terulang lagi, yang sifatnya menyedutkan, memfitnah, yang dilakukan oleh orang yang seharusnya berkomentar seperti itu,? ujarnya.
Dari tim pelapor ini terungkap juga bahwa AP Hasanuddin dan Thomas Djamaluddin sama-sama pegawai negeri yang juga peneliti di BRIN. Bahkan Thomas Djamaluddin adalah seorang professor yang juga pernah menjadi Kepala LAPAN. Thomas Djamaluddin yang membuat status di Facebook, dan AP Hasanuddin yang memberikan komentar. (*)
(A Winoto)
