SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Sebanyak empat orang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kota Semarang. Salah satu pejabat yang diperiksa adalah Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang Putu Sumarjaya.
Putu diperiksa KPK di kantor Polrestabes Semarang. Pemeriksaan itu dilakukan di salah satu ruangan di Gedung Unit PPA Satreskrim Polrestabes Semarang, Selasa (11/4/2023) malam. Selain dia, ada Yuni selaku Bendahara Balai Ditjen Perkeretaapian Jawa Tengah, kemudian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bernard, bersama satu orang lainnya.
Para penyidik tak menggunakan rompi KPK. Mereka dan seluruh orang yang dibawa KPK tak ada yang memberikan komentar.
"Ada beberapa yang ditangkap, di antaranya pejabat Balai DJKA Jateng, pejabat pembuat komitmen/PPK proyek pekerjaan perkeretaapian, dan pihak swasta," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).
Para pihak yang terjaring OTT saat ini tengah diperiksa. KPK memiliki waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status mereka.
"Saat ini pihak-pihak yang ditangkap masih didalami keterangannya. KPK segera menentukan sikap setelah 1 x 24 jam," kata Ali.
Pekerjaan Stasiun Tegal
Operasi senyap yang dilakukan di Semarang dan Jakarta tersebut terkait dengan kasus dugaan suap terkait paket proyek pekerjaan tender track layout (TLO) Stasiun Tegal.
Tim OTT KPK di Semarang menemukan barang bukti berupa uang ratusan juta rupiah dan pecahan dolar Amerika Serikat dalam kegiatan tersebut.
"BB (barang bukti) uang sementara kurang lebih Rp350 juta, serta ATM berisi sekitar Rp300 juta, uang sebesar Rp 900 juta untuk PPK Makasar dan 20.000 dolar AS untuk pihak lain. Saat ini masih dimintai keterangan di Polrestabes Semarang," kata sumber di internal KPK, seperti dilansir CNN Indonesia.
Rombongan yang membawa pihak yang terjaring dari Semarang tiba di Gedung KPK di Jakarta, Rabu (12/4) pagi tadi pukul 06.02 WIB. Empat mobil KPK dikawal dua mobil patwal kepolisian. (Aji)
