LAMPUNG,HELOINDONESIA.COM – DPW Himpunan Masyarakat untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Lampung mencium aroma "kongkalikong" tender Proyek Perencanaan Penataan Ruang-Bangunan Gedung 4,5,6 RSPTM Unila senilai Rp691.720.000.
Humanika Lampung meminta aparat penegak hukum khususnya Kejati Lampung dan Polda Lampung mempelajari kemungkinan adanya kongkalikong proyek ini di Universitas Lampung (Unila). "Sejak awal, banyak kejanggalannya," katanya.
Indikasi diarahkannya hanya kepada satu peserta lelang dari syarat dan nilai proyeknya, kata Koordinator Presidium Humanika Rudi Antoni, SH, MH kepada Helo Indonesia Lampung, Senin (23/10/2023).
Baca juga: Ketua LKKS Lampung Buka Penyuluhan Anti Narkoba di SMKN 2 Kotabumi
Syarat dan nilai proyek yang dinilainya janggal:
1. Tenaga ahli arsitektur utama.
2. Nilai kontrak lebih besar dari PAGU.
3. Saat verifikasi faktual, tenaga ahli diduga tak hadir.
"Proyek ini hanya reviuw desain atau penataan ruang, bukan merupakan perencanaan awal suatu pembangunan gedung sampai perlunya tenaga ahli arsitektur utama sehingga terjadi nilai kontraknya tambah besar," katanya.
Menurut Acil, panggilannya, nilai proyeknya lebih besar dari PAGU awal proyek Rp600 juta menjadi Rp691.720.000 pada penetapan pemenang harga penawaran kontraknya. "Dengar-dengar ada dosen FT bermain dengan Panitia Lelang," katanya.
Baca juga: DKL Bedah Buku Tradisi Musik Orang Lampung Karya Anak Muda
Ditambahkannya, pada proses evaluasi dan verifikasi faktual terhadap tenaga ahli (TA), ada beberapa TA yang tak bisa dihadirkan Panitia Lelang sesuai prosedur dan aturan yang merupakan syarat utama dalam proses penentuan pemenang lelang proyek.(HBM)
