Impor Pakaian Bekas Dihentikan, Kaum Muda Minta Produsen Lokal Bikin Baju Keren Tapi Murah

Jumat, 17 Maret 2023 18:02
Pakaian bekas impor di Pasar Taman Puring, Jakarta. (Foto: ist)

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ? Pakain bekas dari impor disukai oleh kalangan kaum muda. Dulu pusatnya di Pasat Taman Puring, tapi kini menjamur tempat-tempat penjualan pakain bekas impor.

Kaum muda menyukai pakain bekas impor, karena modelnya bagus-bagus, dan harganya murah. Jauh lebih murah dari baju baru buatan lokal,? kata Denisa, gadis 17 tahun di Depok.

Di Depok, kata dia ada tempat penjualan pakaian bekas impor. Bukan saja di toko, tapi bahkan sampai pinggir jalan ada yang menjualnya. Di pinggir jalan ada yang menjual 3 piece RP100 ribu.

Akan halnya ada desakan larangan pakaian bekas impor, dia tidak tahu juga. Kalaupun ada larangan,dia juga tidak bisa protes banyak. 

Kalau impor pakaian bekas dihentikan, dia sebagai kalangan kaum muda minta produsen lokal untuk membikin baju yang keren-keren dengan harga murah.

?Cuman, kalau baju bekas impor dilarang, ya produsen lokal bikinlah yang model-modelnya bagus, dan harganya murah,? katanya.

Ia memang mengaku mendengar ada perdagangan yang illegal, tetapi itu semua pemerintah yang harus mengurusi. Kalau pun resmi dan bisa dijual di Tanah Air, ia yakin harganya tidak terlalu tinggi naiknya.

Sementara itu, kalangan DPR mendesak agar segera dihentikan impor pakaian bekas. Impor pakaian bekas, ditegaskannya, dapat menggerus martabat bangsa. 

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel, Kamis (16/3/2023). Menurutnya, selain menghancurkan industri tekstil lokal, impor pakaian bekas juga mematikan usaha mikro dan ultra mikro.

?Semuanya bisa diproduksi dengan murah di Indonesia tanpa perlu mengimpor, apalagi yang diimpor adalah pakaian bekas. Industri pakaian bukan industri canggih. Impor pakaian bekas harus dihentikan segera," ujar Rachmat Gobel.

Politisi Partai NasDem ini mengatakan, jika tidak segera dihentikan lewat regulasi dan law enforcement yang tegas, lanjut Gobel, impor pakaian bekas akan terus meningkat. Oleh sebab itu, Pemerintah diminta tidak boleh membiarkan hal buruk ini terus berlangsung. 

Terlebih, impor pakaian bekas bertentangan dengan arah kebijakan Presiden Jokowi yang selama ini selalu menekankan pentingnya TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

Gobel melanjutkan, untuk mendapatkan gambaran yang jelas, DPR akan memanggil menteri terkait. Industri tekstil masih sangat dibutuhkan bangsa Indonesia. 

"Akibat pandemi, belum pulihnya rantai pasok, dan kondisi global yang tidak menentu, ekspor tekstil dari Indonesia turun tajam. Banyak industri tekstil yang terpaksa mem-PHK-kan karyawan dan terancam bangkrut," tutup Politisi Fraksi Partai NasDem ini. (*)

(A Winoto)

Berita Terkini