InJourney Airports Target Tahun 2024, Raup Pendapatan Rp 20,3 Triliun

Selasa, 10 September 2024 22:52
Injourney Airport menargetkan raup pendapatan sebesar Rp 20,3 triliun di tahun 2024. Ist

JAKARTAHELOINDONESIA.COM - PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) resmi merger menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. InJourney Airports yang menaungi 37 bandara di seluruh Indonesia itu pun menargetkan pendapatan hingga akhir 2024 mencapai Rp20,3 triliun.

Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia, Faik Fahmi mengatakan pihaknya akan fokus mendorong pertumbuhan bisnis dari sisi komersial untuk dapat secara dengan sejumlah bandara berstandar global lainnya.

"Jadi target revenue tahun ini Rp20,3 triliun," kata Faik di Kantor Pusat InJourney, dikutip Selasa (10/9/2024).

Ia kemudian menyebutkan AP Indonesia juga membidik peningkatan performa keuangan perusahaan yang tercermin dari pendapatan sebelum bunga, pajak depresiasi dan amortisasi atau EBITDA tahun ini tembus Rp9 triliun.

Baca juga: KPK Masih Mendalami Keterlibat SYL dalam Korupsi XRay

Lebih lanjut, dalam lima tahun ke depan, InJourney Airports menargetkan pendapatan mencapai Rp30 triliun setiap tahunnya.

Sementara itu, Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria mengungkapkan langkah penggabungan ini menjadikan InJourney Airports sebagai operator bandara ke-5 terbesar di dunia.

"Syukur, Alhamdulillah kami sampaikan bahwa tepat di hari ini kita menjadi operator airport nomor 5 terbesar di dunia," ucapnya pada kesempatan yang sama.

Setelah penggabungan ini, penumpang InJourney Airports dibidik mencapai 170 juta pada akhir tahun nanti.

Baca juga: Optimisme Perbankan Semakin Meningkat di Tengah Ekspektasi Membaiknya Ekonomi Domestik 

Adapun penggabungan AP I dan AP II dilatarbelakangi dengan landasan bahwa Indonesia memiliki potensi utama untuk menjadi pasar aviasi dan pariwisata. Terdapat sejumlah faktor yang berpotensi untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar utama aviasi dan pariwisata, antara lain, kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dan kelas konsumen yang terus berkembang, posisi geografis yang strategis, keindahan alam dan budaya yang beragam, serta sumber daya alam yang melimpah.

Faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap jumlah kontribusi pariwisata, penumpang domestik dan internasional, wisatawan asing, serta airfreight cargo yang ada dan dikelola di Indonesia.

Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas dalam negeri, yang diharapkan akan mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan meningkatkan daya saing sektor pariwisata di Indonesia.

Berita Terkini