bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Alumni FP Unila Manfaatkan Lahan Perumahan Pasok Sayuran ke Mall

Herman Batin Mangku - Ekonomi -> Bisnis
2 jam 44 menit lalu
    Bagikan  
FAPERTA UNILA
Helo Lampung

FAPERTA UNILA - Wayan di green house dan produknya di mall (Foto Wayah/Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- I Wayan Sudarta sarjana pertanian sungguhan. Ilmu pertanian yang diperolehnya dari universitas terkemuka tak sia-sia. Dia manfaatkan buat masyarakat Kota Bandarlampung.

Alumni THP Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Faperta Unila) Angkatan 96 memanfaatkan lahan kosong komplek perumahannya buat memenuhi kebutuhan sayur-mayur di mall-mall Kota Bandarlampung.

undefined

Melihat kemasannya, produknya sungguh profesional. Mungkin tak ada yang menduga, Wayan menanam, memelihara, hingga memasarkan sendiri produknya di sela-sela pekerjaan utamanya di perusahaan eksportir hasil bumi.

"Istri dan anak-anak saja yang membantu memelihara tanaman," kata bapak tiga anak berambut panjang yang hobi nyanyi dengan gitar akustiknya kepada Helo Indonesia, Minggu (1/9/2024).

Walau kebunnya kecil, tanpa dibantu pemerintah yang gembar-gembor petani berjaya, produktivitasnya mungkin tak kalah dengan Agro Park PKK Lampung yang telah sekian tahun menyedot miliaran APBD. Pj Gubernur Samsudin kudu nengok mahluk satu ini.

undefined

Dijejali ilmu pertanian oleh dosen-dosen hebatnya di Faperta Unila, Wayan memilih pertanian hidroponik untuk menanam sayuran sejak tahun 2018.

Pertimbangannya, cara budi daya tanaman hidroponik lebih efisien, tak perlu olah tanah seperti yang diajarkan Prof Muhajir Utomo, tak kenal musim atau cuaca, bisa tanam sepanjang tahun, harga pasar lebih tinggi, sayuran lebih fresh.

"Yang terpenting bebas pestisida," ujarnya. Hanya saja, kata dia, budi daya yang dilakukannya modal awalnya yang besar buat green house dibandingkan cara bertani konvensional.

undefined

Tak diminta pemerintah agar ikut menjayakan petani, Wayan membantu pemasaran para petani sekitar rumahnya. Mereka meminta bantuan Wayan untuk memasarkan produknya dengan harga bagus, kualitas tanaman terjaga, dan bebas pestisida.

Ditanya sarannya buat pemerintah agar sektor pertanian bisa menjayakan rakyat, Wayan bilang pemasaran. Petani kerap kesulitan menjual hasil panennya dengan harga yang bagus.

"Petani tahu cara bercocok tanam, tapi tak semua bisa menjualnya dengan harga pantas," ujarnya setelah melayani adik-adik kampus menengok kebunnya di Perumahan Puri Hijau, Blok DB. No.10, Kelurahan Sukabumi, Kota Bandarlampung. (HBM)


 -