Helo Indonesia

Ternyata ini Alasan Sebenarnya Dani Pedrosa Pensiun dari MotoGP Pada 2018 Lalu, Sama Seperti Stoner !

6 jam 53 menit lalu
    Bagikan  
Foto
X @MotorcycleCom

Foto - Dani Pedrosa rider MotoGP

HELOINDONESIA.COM - Siapa yang tak mengenal rider mungil yang dulu pernah setim dengan Marc Marquez di Honda, Dani Pedrosa, meski berukuran tubuh tak terlalu tinggi yaitu hanya 158 cm saja, tetapi ia mampu mengendalikan motor motoGP yang menggendong mesin 1000cc.

Rider MotoGP memang rata-rata memiliki postur tubuh yang tak terlalu tinggi, karena biasanya postur yang pendek lebih memiliki keuntungan saat mengendalikan motor.

Dani Pedrosa kini sudah pensiun pada tahun 2018 tetapi memang saat ini ia masih bergelut di MotoGP dengan menjadi test rider untuk pengembangan motor KTM dari tahun 2019.

Baca juga: Setim Dengan Marc Marquez Di Pabrikan Utama Untuk MotoGP 2025, Pecco Bagnaia: Aku Lebih Kuat daripada Marc !

Padahal secara umur dia masih bisa melanjutkan karir nya di ajang motoGP, terbukti pada tahun 2021 di MotoGP Styria ia kembali turun ke Race dan finish di urutan 10 lalu pada tahun 2023 ia juga dua kali ikut balapan dan berhasil finis di urutan ketujuh dan keempat.

Itu membuktikan kalau ia masih mampu untuk menjadi rider MotoGP, tetapi ia mengatakan kalau ada masalah yang memang sulit untuk membuatnya melanjutkan balapan menjadi rider di motoGP.

Ia mengatakan kalau dirinya juga mengalami masalah yang sama dengan Casey Stoner yang pensiun di usia 27 tahun.

Stoner pensiun karena masalah kelelahan kronis dan Pedrosa pun mengaku mengidap hal yang sama, Pedrosa saat umumkan mundur di tahun 2018 mengungkapkan kalau lelah dengan rutinitas sebagai pebalap.

Selain itu, ia juga diganggu kerusakan tulang selangka. Problem ini baru terselesaikan setelah pensiun lewat proses yang panjang berkat bantuan dokter-dokter stem cell.

“Seperti Stoner, saya juga mengalami kelelahan kronis pada tahun-tahun terakhir saya di MotoGP. Dua atau tiga tahun terakhir karier saya, saya menghadapinya," ujar Pedrosa dikutip Autosport.
"Saya menahannya sampai menyadari bahwa saya tak bisa keluar dari sana dan sadar bahwa saya perlu berhenti balapan. Butuh sekitar tiga tahun untuk kembali ke lintasan," imbuhnya.

Meski tak pernah menjadi juara dunia, Pedrosa tetap diapresiasi sebagai salah satu pebalap terbaik MotoGP. Sepanjang kariernya, ia tiga kali jadi runner-up, memenangi 31 balapan, 112 kali naik podium, dan 31 kali jadi merebut posisi start terdepan.