bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Korsel Singkirkan 1.300 Kamera dari Pangkalan Militernya, Bisa Terhubung ke Server China

Satwiko Rumekso - Internasional -> Asia Pasifik
7 jam 47 menit lalu
    Bagikan  
Kamera Mata-mata
Pexels.com

Kamera Mata-mata - Kamera buatan China bisa terhubung ke server China

HELOINDONESIA.COM - Militer Korea Selatan terpaksa menyingkirkan lebih dari 1.300 kamera pengintai dari pangkalannya setelah mengetahui bahwa kamera tersebut dapat digunakan untuk mengirimkan sinyal ke China, kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan .

Kamera, yang dipasok oleh perusahaan Korea Selatan, "ditemukan dirancang agar mampu mengirimkan rekaman video secara eksternal dengan menghubungkan ke server China tertentu," lapor media tersebut, seperti dilaporkan seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya.

Badan intelijen Korea menemukan asal kamera tersebut dari Cina pada bulan Juli selama pemeriksaan peralatan militer, kata outlet tersebut.

Sementara beberapa kamera berada di dekat perbatasan dengan Korea Utara, mereka tidak memantaunya dan malah terfokus pada pangkalan pelatihan dan pagar, kata pejabat itu.

Baca juga: Live Streaming Carabao Cup 2024: Manchester United vs Barnsley, Setan Merah Bisa Menang Besar !

"Sebenarnya tidak ada data yang bocor," imbuh mereka.

Sekitar 100 kamera telah diganti dengan peralatan yang diproduksi lokal, Yonhap melaporkan.

Pengumuman itu muncul di tengah tindakan keras di banyak negara Barat terhadap peralatan pengawasan buatan China, di tengah kekhawatiran akan praktik keamanan yang longgar dan hubungan dengan negara China.

Dua produsen China, Dahua dan Hikvision, masuk daftar hitam oleh pemerintahan Trump pada tahun 2019 setelah dikaitkan dengan pelanggaran hak asasi manusia terhadap penduduk Uighur di China.

Sejak saat itu, tujuh perusahaan telekomunikasi dan pengawasan video Tiongkok atau yang didukung Tiongkok telah ditambahkan ke daftar larangan FCC .

Inggris juga telah melarang kamera Hikvision dari beberapa lokasi pemerintah yang sensitif, sementara pada bulan Februari tahun lalu Australia mulai mengeluarkan ratusan produk Hikvision dan Dahua dari gedung-gedung pemerintahnya.

Meski begitu, investigasi Radio Free Europe mengungkapkan pada bulan Mei bahwa sejumlah besar negara Eropa masih bergantung pada kamera keamanan Dahua dan Hikvision yang murah — bahkan di lokasi sensitif seperti pangkalan militer dan markas polisi.

Produsen peralatan asal China yang digunakan di pangkalan militer Korea tidak disebutkan namanya, tetapi menurut Yonhap, militer sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap pemasok, yang diduga memalsukan dokumen tentang asal-usul kamera.***