Helo Indonesia

Iran, Punya Presiden Beretnis Turki Azeri Dari Kubu Reformis

Aris Mohpian Pumuka - Internasional -> Asia Pasifik
Selasa, 9 Juli 2024 09:43
    Bagikan  
Iran-Azebaijan
heloindonesia

Iran-Azebaijan - Iran memiliki presiden baru, menggantikan mendiang Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan helikopter.

TEHERAN, HELOINDONESIA.COM - Presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian, kini tak perlu bersusah payah  menggunakan penerjemah saat bertemu dengan negara jiran Azerbaijan, Presiden Ilham Aliyev, keduanya beretnis Turki Azeri. Karena, Pezeshkian yang lahir di Mahabad, Propinsi Azerbaijan Barat, beretnis Turki Azeri.

Hubungan Iran-Azerbaijan memang turun-naik, lantaran negara jiran itu membuka hubungan diplomatik dengan Israel yang menjadi musuh besarnya Iran. 

Seperti diberitakan terdahulu, Masoud Pezeshkian menjadi presiden kesembilan, setelah memenangkan pemilihan presiden putaran kedua Iran. Kementerian dalam negeri membuat pengumuman ini, mengakhiri persaingan ketat yang menyebabkan jumlah pemilih membludak di tempat pemungutan suara pada hari Jumat (5/7/2024).

“Pezeshkian menerima lebih dari 16 juta suara melawan mantan perunding nuklir Saeed Jalili dengan lebih dari 13 juta dari lebih dari 30 juta suara yang diberikan,” kata otoritas pemilihan.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dijadwalkan Hadiri Festival Gunung Slamet 2024

“Dengan memperoleh mayoritas suara pada hari Jumat, Pezeshkian telah menjadi presiden Iran berikutnya,” kata kementerian dalam negeri.

Pemilu putaran kedua pada hari Jumat menyusul pemungutan suara pada tanggal 28 Juni, dalam pemilihan umum untuk mencari pengganti Presiden Ebrahim Raeisi yang kehilangan nyawanya bersama menteri luar negerinya Hossein Amir-Abdollahian dan lainnya dalam kecelakaan helikopter di barat laut Iran.

Pezeshkian awalnya mencalonkan diri melawan lima kandidat pekan lalu, memenangkan jumlah suara terbanyak namun gagal mencapai mayoritas sehingga mengirim dia dan Jalili ke putaran kedua.

Dalam pesan pertamanya setelah kemenangan pemilu, Pezeshkian berterima kasih kepada warga Iran yang datang untuk memilih “dengan cinta dan membantu” negaranya.

Baca juga: Bandarlampung Expo Menjadi Gerbang UMKM Go Nasional

Otoritas pemilu memperkirakan partisipasi dalam pemilu putaran kedua adalah sekitar 50 persen.

Berprofesi sebagai ahli bedah jantung, Pezeshkian memasuki dunia politik pertama kali sebagai wakil menteri kesehatan dan kemudian sebagai menteri kesehatan.

Pada tahun 2006, Pezeshkian terpilih sebagai anggota parlemen yang mewakili Tabriz di barat laut Iran. Dia kemudian menjabat sebagai wakil ketua parlemen yang digambarkan oleh banyak orang sebagai politisi “independen”, sebuah label yang dianut oleh Pezeshkian dalam kampanyenya. 

Kemenangan Pezeshkian, kini berusia 69 tahun, meningkatkan harapan kaum reformis Iran setelah bertahun-tahun berada di bawah kepemimpinan konservatif dan ultrakonservatif.

Baca juga: Inilah 6 Kode Redeem Game Free Fire (FF) Hari ini, Selasa (9/7/2024) : Dapatkan item Gratis!

Pezeshkian adalah ahli bedah jantung. Ia terjun ke politik dan memposisikan diri sebagai reformis. Ia lahir pada1954 di Mahabad, Propinsi Azerbaijan Barat, dari pasangan Iran-Turkiye.

Dia mewakili Tabriz di parlemen Iran sejak 2008, menjabat sebagai menteri kesehatan di pemerintahan Khatami, dan mengawasi pengiriman tim medis ke medan tempur Iran-Irak 1980-1988.

Tahun 1983 Pezeshkian kehilangan istri dan salah satu anaknya akibat kecelakaan mobil. Ia tidak pernah menikah lagi, dan lebih suka membesarkan tiga anaknya; dua putra dan satu putri, sendirian.

Sumber: Press TV