Helo Indonesia

Perupa Menembus Isolasi Tanggamus

Herman Batin Mangku - Hiburan -> Seni Budaya
Kamis, 16 Mei 2024 20:15
    Bagikan  
Perupa Menembus Isolasi Tanggamus
Helo Lampung

Lukisan yang dipamerkan (Foto David/Helo)

Oleh David*

GEDUNG Serba Guna (GSG) Gisting Bawah Kabupaten Tanggamus, 15 Mei 2024 Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tanggamus Drs. Suyanto” hadir sekaligus membuka perhelatan peristiwa kesenian, pameran lukisan dengan tajuk “Menembus Isolasi Tanggamus mewakili PJ Bupati Tanggamus Ir. Mulyadi Irsan, M.T.

Di balik gemerlapnya sinar mentari, di sebuah kabupaten yang tersembunyi di antara lembah-lembah dan puncak-puncak hijau, terletaklah Kabupaten Tanggamus. Sebuah tempat yang terpatri di dataran tinggi, di mana udara sejuk memeluk setiap sudutnya dengan lembut.

Di sinilah alam mempersembahkan keindahannya dalam bentuk yang paling murni.
Tipografi dataran tinggi Kabupaten Tanggamus menampilkan lanskap yang menakjubkan, dengan perbukitan menjulang tinggi yang terhampar sejauh mata memandang.

Pepohonan rimbun menjulang ke langit, menyuguhkan pemandangan yang memukau dan menyegarkan mata. Setiap sudut diselimuti oleh kabut tipis, menambah kesan mistis dan memikat hati para pengunjung.

Namun, keindahan Kabupaten Tanggamus tak hanya terletak pada pemandangannya yang menakjubkan, tetapi juga pada curahan hujan yang melimpah. Seringkali, awan mendung berkumpul di langit, siap untuk melimpahkan berkah airnya ke bumi.

Hujan yang deras membasahi tanah, menciptakan sungai-sungai yang mengalir deras, memberi kehidupan pada setiap tumbuhan dan mahluk yang hidup di sana. 

David curator Seni Rupa Lampung mengungkapkan di balik itu semua ada yang tidak kalah penting, yakni geliatnya para perupa Tanggamus dibungkus dengan nama (PETA) Perupa Tanggamus.,

Mereka semangat untuk memajukan seni budaya di Kabupaten Tanggamus dalam perhelatan Pameran dengan tajuk” Menembus Isolasi Tanggamus”, yang diartikan begitu sulitnya menembus ruang gerak yang begitu sempit untuk menembus ruang-ruang apresiasi dan informasi, berbaur dengan birokrasi.

Berharap uluran tangan dari pemangku kepentingan seperti karya Nurbaito dengan judul “Menjemput harapan”, dimana sebuah becak alat transformasi yang dulu sering digunakan di kota-kota besar dan kini hampir punah keberadaannya. 

Namun semangat terus berkobar, begitu juga para perupa Tanggamus, menunjukan keberadaannya.

Judul karya “Jauh Sebelum Kamu” karya Kang Luk menceritakan tentang lahirnya kembali semangat para perupa Tanggamus dikancah seni rupa Indonesia.

Para seniman setempat membentuk sebuah embrio yang dulu hampir tidak terlihat eksistensinya kini merenkarnasi menunjukan karya-karya terbaik para perupa Tanggamus dimana pada fase dunia politik sedang bergelora.

Karya suryalisme Ongki Sanjaya dengan judul nyanyian terompet dihari itu, menceritakan menyuarakan tentang keberadaan sebuah lingkungan ataupun daerah yang terisolasi.

Menurut Nurbaito, salah satu peserta pameran sekaligus ketua pelaksana, kesenian di daerah ini tidak hanya sekadar hiburan atau pertunjukan, melainkan sebuah gaya hidup yang mengalir dalam darah masyarakatnya.

Setiap gerakan tari, setiap nada musik, dan setiap goresan cat memiliki makna mendalam yang diwariskan dari generasi ke generasi. Inilah tempat di mana kebudayaan hidup dan bernapas.

Habitat kesenian di daerah terisolasi ini bukan hanya sekadar tempat, tetapi juga ruang di mana warisan budaya dipersembahkan dengan bangga, dihargai, dan dilestarikan untuk generasi mendatang, imbunya”

Estetika, balance, komposis ruang, komposisi warna dalam teori seni rupa sangat penting untuk dikedepankan sehingga keutuhan harmonisasi karya tersebut, terjaga keindahannya dan enak dipandang.

Begitu juga ekosistem kesenian yang sudah lama terbangun tentunya harus dijaga agar supaya harmonisasi terjaga dengan baik, apresiasi, presentasi karya dalam perhelatan pameran saat ini terapresasi dengan baik oleh masyarakat luas, Kabupaten Tanggamus pada umumnya.(*) 

 * Kurator Seni Rupa