Helo Indonesia

Banjir di Tanah Bumbu Ribuan Kepala Keluarga Terdampak

Anang Fadhilah - Nasional -> Peristiwa
Kamis, 6 Juni 2024 20:47
    Bagikan  
Banjir di Sungai Loban
Tanbu Kalsel

Banjir di Sungai Loban - banjir akibat meluapnya sungai di Sungai Loban Tanbu Kalsel, sejak Selasa (4/6/2024).(ist/heloindonesia)

BATULICIN, HELOINDONESIA.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu sementara mencatat 1.247 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Meluapnya air sungai ini terjadi sejak Selasa (4/6) dini hari.

Di Kecamatan Sungai Loban, banjir merendam empat desa. Dimulai dari Sebamban Lama, Sungai Loban, Sebamban Baru, dan Sungai Dua Laut. Total 547 KK atau 1.868 jiwa terdampak di wilayah ini. Di Kecamatan Kusan Hulu, delapan desa juga terendam. Dimulai dari Binawara, Pacakan, Manuntung, Bakarangan, Sungai Rukam, Karang Mulya, Anjir Baru, dan Lasung. Sebanyak 660 KK atau 1.801 jiwa terdampak.

Di Desa Bakarangan, banjir merendam 62 rumah di lima RT. Ketinggian air sekitar 50 sentimeter dari dalam rumah. Air juga merendam jalan sepanjang 2 kilometer. Sekitar 30 hektar sawah juga terendam di Bakarangan. BPBD telah membentuk posko banjir di sana.

Di Kecamatan Kuranji, RT 01 dan 02 di Desa Ringkit, ikut terdampak. Total sembilan rumah terendam, dengan 40 KK terdampak banjir.

Sementara itu, di Kecamatan Karang Bintang, air setinggi 50 sentimeter merendam Jalan Desa Karang Rejo.

Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu, Sulhadi, mengatakan banjir disebabkan oleh intensitas hujan tinggi. Ini menyebabkan kenaikan air Daerah Aliran Sungai (DAS) hingga ke jalan, rumah, dan persawahan. “Akibatnya, aktivitas warga dan transportasi terganggu,” katanya, Rabu (5/6/2024).

Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk memantau dan mendata korban banjir. Air diperkirakan terus meningkat jika hujan berlanjut. “BPBD juga menyiapkan perahu karet untuk mengevakuasi warga,” katanya.

Analis Iklim Staklim Kelas I BMKG Kalsel, Muhammad Arif Rahman, mengatakan BMKG memprediksi potensi hujan sedang hingga lebat masih berpeluang terjadi di wilayah Kalsel selama 2–3 hari ke depan. Namun, untuk wilayah Kotabaru dan Tanah Bumbu, BMKG memberikan peringatan khusus.

Secara historis, bulan Juni di kedua wilayah ini sering mengalami curah hujan tinggi sebelum memasuki musim kemarau. “Prediksi masuknya musim kemarau di Kotabaru dan Tanah Bumbu baru akan terjadi pada bulan Agustus,” ungkap Arif.

Terdapat beberapa fenomena alam yang menyebabkan curah hujan begitu lebat. Gelombang Rossby ekuatorial, fenomena alam yang sedang aktif di sekitar timur Kalsel, khususnya Kotabaru dan Tanah Bumbu, bergerak dari timur ke barat, dari Sulawesi hingga timur Kalsel.

Selain itu, belokan angin terjadi tepat di timur Kalsel, menyebabkan angin bergerak lebih lambat dan mendukung pertumbuhan awan hujan. Ketidakstabilan atmosfer juga memperkuat pembentukan awan hujan, meningkatkan intensitas hujan, dan berujung pada hujan ekstrem.

Tak hanya itu, musim pancaroba atau masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau di Kalsel juga turut berperan. Pada 6–7 Juni 2024, BMKG memberi peringatan waspada hujan sedang disertai kilat/petir dan angin kencang di hampir seluruh Kalsel.

“Tetap waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan bencana. Waspadai dampak seperti banjir, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan jarak pandang berkurang,” imbaunya.

Berikut Daftar Lokasi Banjir di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu Kalsel)

  • Di Kecamatan Sungai Loban, banjir merendam empat desa. Dimulai dari Sebamban Lama, Sungai Loban, Sebamban Baru, dan Sungai Dua Laut. Total 547 KK atau 1.868 jiwa terdampak.
  • Di Kecamatan Kusan Hulu, delapan desa terendam. Dimulai dari Binawara, Pacakan, Manuntung, Bakarangan, Sungai Rukam, Karang Mulya, Anjir Baru, dan Lasung. Sebanyak 660 KK atau 1.801 jiwa terdampak.
  • Di Kecamatan Kuranji, RT 01 dan 02 di Desa Ringkit, ikut terdampak. Total sembilan rumah terendam, dengan 40 KK terdampak banjir.
  • Di Kecamatan Karang Bintang, air setinggi 50 sentimeter merendam Jalan Desa Karang Rejo.