Helo Indonesia

Bandarlampung Dapat Pupuk Subsidi 293 Ton buat 50 Kelompok Tani

Herman Batin Mangku - Nasional -> Peristiwa
Selasa, 30 Januari 2024 20:17
    Bagikan  
Bandarlampung Dapat Pupuk Subsidi 293 Ton buat 50 Kelompok Tani
Helo Lampung

Kadis Pertanian dan Peternakan Erwin dan Manager Penjualan Lampung I Pupuk Indonesia Eko Winarto (Foto.Hajim/Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM- Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bandarlampung berkolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia 1 Lampung (BUMN) memberikan bantuan subsidi 293 ton pupuk kepada 50 kelompok tani di Kota Bandarlampung. 

Kadis Pertanian dan Peternakan Erwin mengatakan pemberian pupuk subsidi dengan hanya membawa KTP ke kios yang sudaditentukan. Ada sekitar 755 petani tergabung pada 50 kelompok tani. "Pupuk sudah bisa digunakan untuk musim tanam tahun ini," katanya di ruang kerjanya, Selasa (30/1/2024). 

Untuk lahan yang paling luas di Kecamatan Rajabasa. Di lokasi itu, ada irigasinya untuk pengairan 443,7 hektare sawah, 210 hektare jagung.  Untuk yang mengajukan sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), untuk persawahan seluas 399.9 hektare, sedangkan untuk lahan jagung pengajuannya 194 hektare, kata Erwin

Sementara Manager Penjualan Lampung I Pupuk Indonesia Eko Winarto menjelaskan, Bandarlampung mendapatkan bantuan subsidi pupuk urea sebanyak 146 ton dan pupuk NPK 147 ton, jadi kota Bandarlampung total subsidi yang diterima sekitar 293 ton,"jelas dia

Menurut Eko Winarto, para petani yang ingin mendapatkan pupuk subsidi bisa datang ke kios hanya dengan menunjukkan KTP, kios yang sudah ditunjuk oleh PT Pupuk Indonesia itu ada di Tanjungsenang dan Rajabasa, karena kedua wilayah tersebut memang berdekatan dengan lahan pertanian. 

Untuk harga pupuk subsidi petani hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp 2.250 perkilo itu jenis pupuk urea, untuk jenis pupuk NPK petani hanya membayar Rp 2.300, perkilo, Bandarlampung memang tidak terlalu banyak untuk kebutuhan pupuk, lantaran masuk wilayah perkotaan, beda dengan kabupaten lain yang di provinsi Lampung yang merupakan sentra pertanian dan perkebunan, tukasnya. (Hajim)