bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Kembangkan Destinasi Wisata Kesehatan, Board of ETNA Akan Bikin Pengobatan Diabetes dalam Kapal Phinisi

Senin, 14 Agustus 2023 21:22
    Bagikan  
Tanri Abeng,
Foto: Heloindonesia

Tanri Abeng, - Chairman Board of ETNA Tanri Abeng saat menandatangani MoU dengan sejumlah asosiasi wellness di kediamannya dalam upaya meningkatkan destinasi kesehatan dan kebugaran tradisional.

HELOINDONESIA.COM - Setelah melakukan deklarasi pada 8 Juli 2023 lalu, sebuah lembaga Board of ETNA menandatangani naskah kerjasama (MOU) bersama sejumlah asosiasi.

Penandatanganan yang langsung dipimpin Chairman Tanri Abeng pada Senin (14/8/2023) itu langsung dihadiri asosiasi-asosiasi yang peduli akan destinasi wisata kesehatan dan kebugaran tanah air.

Di antaranya, Dewan Atsiri
Indonesia (DAI), Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI), Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), Indonesia Wellness Master Association (IWMA), Wellness & Healthcare
Entrepreneur Association (WHEA), Perhimpunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetik & Regeneratif Indonesia (PERDAWERI), Asosiasi Dokter Ethnowellness Indonesia (ADEWI), Indonesia Wellness Spa Professional Association (IWSPA).

Baca juga: Disegel Tak Punya Izin dan Pajak, Pemkot BL Akhirnya Buka Kampung Vietnam

Ketua Umum Wellness & Healthcare Enterpreneur Association (WHEA) Agnes Lourda Hutagalung mengungkapkan beberapa program kerjasama yang akan dicanangkan dalam deklarasi beberapa waktu lalu.

"Kita adakah MoU agar program yang direncanakan dapat berjalan," kata Lourda.

Beberapa program tersebut di antaranya:

1. Pendidikan
2. Penelitian
3. Sertifikasi Profesi
4. Sertifikasi Usaha
5. Pelayanan Wellness Spa
6. Destinasi Wellness

Lourda berharap agar BOARD of ETNA dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.

Baca juga: Ganjar Siapkan Langkah Antisipasi Kekeringan dan Krisis Air Bersih di Jateng

Dia berpesan kepada seluruh asosiasi yang tergabung dalam BOARD of ETNA harus mampu
melaksanakan program kegiatan dan saling bersinergi.

"Agar ETNA (Ethnowellness Nusantara) ini dapat dipahami dan dilaksanakan oleh semua industri wellness di Indonesia melalui SDM yang profesional," tambahnya.

Pakar kecantikan dan kebugaran itu menambahkan bahwa SDM yang ada juga sangat perlu ditingkatkan skill dan pengetahuannya.

"Tujuannya agar ETNA
mampu bersaing dengan produk & layanan wellness dari luar negeri. Seperti Shiatsu, Ayurveda, Thai
Massage, Swedish Massage, dan lain-lain," paparnya.

Baca juga: Terlibat Jaringan Teroris yang Berafiliasi ke ISIS, Karyawan PT KAI Ditangkap Densus 88, Senpi dan Amunisi Disita

Ketua Umum Indonesia Wellness Spa Professional Association (IWSPA) Yulia Himawati menambahkan, program kerjasama ini akan diimplementasikan dalam berbagai kegiatan.

"Di antaranya pelatihan baik para Owner (dokter), manajer maupun terapis klinik-klinik wellness yang akan dibangun oleh para dokter yang tergabung dalam PERDAWERI," jelasnua.

Kemudian, lanjutnya, pelatihan ini akan ditindaklajuti dengan Uji Kompetensi.

Sehingga mereka yang
sudah ikuti pelatihan ETNA akan mendapat Sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
terkait, baik BNSP maupun Sertifikat dari IWSPA yang berstandar Internasional," jelasnya.

Baca juga: Inilah Daftar 16 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik Versi Scimago Institutions Ranking 2023

Selain itu, Yulia menambahkan, pengusaha wellness pun akan mengikuti sertifikasi usaha.

"Program ini bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Usaha (LSPro) yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)," tandasnya.

Chairman Board of ETNA, Tanri Abeng mengatakan bahwa program ini bagaimana bisa lebih meningkatkan dalam mendatangkan turis ke tanah air.

"Yang kita sasar adalah bagaimana kita mendatangkan turis. Kalau cuma jual pariwisatanya itu terbatas," paparnya.

Baca juga: Terlibat Jaringan Teroris yang Berafiliasi ke ISIS, Karyawan PT KAI Ditangkap Densus 88, Senpi dan Amunisi Disita

Tapi, lanjut mantan Menteri Pendayagunaan BUMN ini, kalau dijual dengan dilengkapi wellnessnya jadi lebih lengkap.

"Ketika bicara pariwisata ini berarti bicara seluruh masyarakat. Jadi masyarakat ini bagian dari industri ini," tambahnya.

Tanri Abeng mencontohkan ketika akan membangun pariwisata dengan menggunakan keraton-keraton bersejarah, maka masyarakat akan terlibat di situ.

Tak hanya itu, lanjut Tanri Abeng, bagaimana bisa membangun destinasi wisata kesehatan ini dengan memanfaatkan kepulauan di Indonesia.

Baca juga: Kanwil Kemenkumham Lampung Usul Remisi 5.677 Narapidana

Dia mencontohkan seperti yang berasal dari Makassar tempat ia berasal. Di sana ada namanya Phinisi.

"Tapi di sini kita membangun seperti kapal-kapal wisatawan. Kalau masuk di situ sebagai wisatawan, kita jual juga wellnessnya," terang Tanri Abeng.

Jadi, dalam program ini, terang Tanri Abeng, bagaimana para wisatawan itu bisa menjadi lebih sehat, lebih bugar ketika berwisata sehat ke Phinisi Makassar.

" Barangkali kalau ada penyakitnya, misalnya diabetes itu, satu minggu di situ diabetesnya bisa hilang dengan obat-obatan yang dibuat dari bahan baku Indonesia.

Baca juga: Setelah Beri Pembekalan dan Tabur Hadiah, Wali Kota Eva Disambut Spanduk Tak Enak Mahasiswa Unila

"Dengan demikian, masyarakat, petani, juga akan terlibat," tandasnya.