Oleh Herman Batin Mangku*
LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Salah seorang yang paling "dicari" sejak awal Pemilu 2024 adalah Iskardo P Panggar, SH, MH. Apalagi pesta demokrasinya gaduh seperti ini, bagaimana teleponnya jadi hiruk-pikuk dari caleg, wartawan, parpol, Ormas, hingga masyarakat yang semuanya bawa judul: "masalah".
Dia selintas mengatakan bagaimana semua yang meneleponnya dilayani dengan sebaik mungkin. Ada caleg provinsi yang suaranya bagus masih telepon sudah seperti sarapan pagi. Ada juga artis yang heran suaranya sedikit padahal ketika sosialisasi yang hadir ribuan.
Belum lagi bagaimana melayani dugaan-dugaan kecurangan yang semuanya mengharapkan pembelaannya. Terakhir, dia bersama teman komisionernya didemo massa yang tak menerima hasil Pilpres 2024 dan polemik jual-beli suara di KPU Bandarlampung.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana tokoh dan aktivis mahasiswa ini mengelola ketegangan ini? Ketika Helo Lampung bertandang ke ruang kerjanya, apa yang jadi pertanyaan tersebut terjawab sedikit. Iskardo P Panggar menghadirkan suasana ademnya kawasan hutan di ruang kerjanya.
Satu dinding pas di depan meja kerja, ada foto air terjun di dalam hutan. "Kayak air terjun di Waykanan ya?" kata laki-laki "imut" dengan potongan rambut ABG kelahiran Kabupaten Waykanan 16 September 1979 ketika dikonfirmasi pemilihan gambar besar tersebut sambil tersenyum.
Di dinding sebelahnya, lukisan abstrak sekelebat ikut dibahas Helo Lampung juga. Bagi alumni Unila ini, lukisan abstrak yang didominasi warna hijau dan goresan-goresan putih bisa menenangkan hatinya seolah melihat hutan beserta gemericik air.
Tak hanya itu, meranai yang lahir hingga SMP di Kabupaten Waykanan ini juga memasukan pohon besar utuh di ruang kerjanya menjadi meja tamu, meja kerja dan bufet sudut kiri dan kanan di belakang meja kerjanya. Di depan ruang kerjanya, gazebo bambu berubah jadi seperti surau buat salat di tepi hutan.
Yang pasti, jam terbangnya sebagai aktivis sejak mahasiswa sangat terlihat sekali pada saat interaksinya melayani banyak masalah setenang kawasan hutan di Waykanan. Dia dengan tenang mendengarkan curhatan banyak pihak dan berhati-hati menyatakan sikap. "Off the record ya?" ujarnya.
Iskardo dan kawan-kawan masih berjibaku menarik benang dari tumpukan masalah penyelenggaraan Pemilu 2024 yang sebagian menuduh penuh dengan kecurangan, tuntutan hitung ulang hingga pemilu ulang. Belum selesai, di depannya, sudah muncul hilal Pilkada 2024.
Selamat berjuang, semoga dedikasinya tercatat dalam sejarah demokrasi provinsi ini dan Indonesia, iling selalu dengan "tahta , harta, dan wanita". Takbir...!
* Jurnalis.
-