bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Pimpinan Gereja GKKD Naek Siregar Akui Gerejanya Belum Ada Izin

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Selasa, 30 Mei 2023 20:43
    Bagikan  
Para penasehat hukum Wawan Kurniawan

Para penasehat hukum Wawan Kurniawan - (Foto Hajim/Helo Indonesia)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Pimpinan Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD) Naek Siregar mengakui tempatnya ibadahnya belum ada izin. Pascadibubarkan Ketua RT Wawan Setiawan, Camat Rajabasa memberikan izin sementara.

Hal ini terungkap setelah Abdullah Fadri Auli mempertanyakan apakah ada izin rumah tersebut berfungsi untuk gereja. Aab, panggilannya, koordinator 19 PH Wawan dari IKA Unila di PN Tanjungkarang, Selasa pagi (30/5/2023).

Di dalam sidang juga terkuak, yang menghentikan jamaah yang sedang ibadat ternyata pimpinan gereja itu sendiri, yakni Naek Siregar. Alasan dia, Wawan Kurniawan sudah marah-marah dan situasinya sangat panik.

Apakah ada bukti Wawan melakukan penyerangan terhadap Parlindungan Luman Taroruan, tanya Gunawan Parikesit, PH Wawan. Gunawan Parikesit. Dijawab Parlindungan, dirinya merekam saat Wawan marah-marah.

Parlindungan mengatakan merekam dengan Hp saat wawan marah-marah. Pipinya kena tangan Wawan. Video waktu kejadian di GKKD saya yang sebarkan ke Group WhatsApp Jamaat Gereja ( GKKD), katanya.

Penasehat Hukum Wawan Kurniawan bertanya kepada para saksi apakah paham tugas seorang RT 12. Jawaban dari sebagian saksi tidak tahu.

Pertanyaannya kemudian apakah terdakwa melawan hukum dengan pasal 335, sedangkan GKKD sendiri belum ada izin untuk melaksanakan peribadatan. "Mangkanya terdakwa melakukan tugasnya untuk menghentikan terlebih dahulu karena izin belum ada,"tuturnya

Tim kuasa hukum Wawan Kurniawan juga menambahkan,apa alasan adanya laporan ke Polda Lampung dari Februari ke Bulan April, apakah inisiatif sendiri atau ada dorongan seseorang. Naek Siregar mengatakan ini atas dasar sendiri, kita menanyakan ke penyidik apa kelanjutan dari laporan.

Sidang kedua Wawan Kurniawan menghadirkan 6 saksi yaitu Naek Siregar, Parlindungan Luman Taro ruan, Bernard Siahaan, Riana Naibaho, Sirda Simamora dan Makdalena Sianturi.

"Saya sendiri sudah berusaha membujuk ketua RT wawan untuk bersabar karena kebaktian sebentar lagi selesai," katanya.

"Wawan sempat mengancam mengobrak-abrik, saya juga sempat didorong, termasuk Bernad Siahaan, dan Parlindungan Luman Taroruankata pimpinan Gereja Kemah Daud (GKKD) Naek Siregar

Parlindungan Luman Taroruan menjelaskan kepada JPU saat itu para jemaat sedang beribadat, Wawan memaksa masuk ke pintu utama. "Kita tetap bertahan, namun dia maksa dengan mendorong pintu,.

Setelah masuk ke dalam Wawan langsung naik ke altar (mimbar) dengan mengatakan stop-stop kalau tidak bubar saya obrak -abrik tempat ini, dengan berucap kasar, saya juga lihat ada petugas linmas,dan wawan juga mengajak petugas sokli untuk melompat ke atas pagar," tutur Parlin.

"Wawan marah ke saya karena saya memvideokan, dia sempat juga memukul pipi saya, tapi saya tidak melakukan visum,"ujarnya

Lain lagi dengan Bernad Siahaan saksi yang ditanya JPU, jika dia yang memiliki lahan, yang sekarang digunakan untuk beribadat, dia juga kaget saat Wawan datang langsung marah -marah.

Dia tidak tahu wawan sudah masuk kedalam dengan melompati pagar rumah,dia hanya mendengar ada ketukan pintu dari luar pagar..(Hajim)