LAMPUNG, HELOINDONESIA,COM -- Seperti biasa, jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Bank Indonesia (BI) Lampung kembali menyediakan jasa penukaran maupun pengambilan uang pecahan kecil lewat Progran Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri 2023 (Serambi).
Pada Festival Ramadhan 1444 H, Serambi bersama "Lampung Post" dan Baznas Provinsi Lampung dan bersenergi dengan BSI, Bank Lampung, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Mandiri, menyediakan paket penukaran uang Rp3,8 juta per orang.
"Hal ini merupakan wujud komitmen Bank Indonesia bersama perbankan dalam memenuhi kebutuhan uang layak edar bagi masyarakat di wilayah Provinsi Lampung," kata Kepala Perwakilan BI Lampung Budiono.
PAKET PENUKARAN UANG Rp3.800.000
1. Pecahan Rp20.000 sebanyak Rp2.000.000 (1 pak).
2. Pecahan Rp10.000 sebanyak Rp1.000.000 (1 pak)
3. Pecahan Rp 5.000 sebanyak Rp 500.000 (1 pak)
4. Pecahan Rp 2.000 sebanyak Rp 200.000 (1 pak)
5. Pecahan Rp 1.000 sebanyak 100.000 (1 pak)
Total
Rp3.800.000
Kegiatan layanan penukaran uang rupiah juga dilakukan sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah dan mendorong penggunaan QRIS di kalangan masyarakat.
Hal ini sejalan dengan tema edukasi dan komunikasi ?Belanja Bijak?, yang selaras dengan aspek Paham Rupiah melalui perilaku belanja bijak sesuai kebutuhan, mari #BeriMakna mengenal lebih jauh peran Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas Rupiah, dalam Serambi
Untuk mendorong dan mendukung inovasi digitalisasi yang terkait dengan pelaksanaan tugas BI dalam penyelenggaraan Sistem Pembayaran, salah satunya perluasan penggunaan teknologi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai kanal pembayaran, maka BI tidak henti-hentinya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai QRIS dan manfaat dalam penggunaannya.
Kegiatan layanan dan sosialisasi tersebut diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan uang rupiah dengan kualitas yang baik, pecahan yang sesuai, dan nominal yang cukup juga sekaligus menambah pemahaman masyarakat terkait alat pembayaran yang sah di Indonesia yakni Rupiah yang harus dikenali, dirawat, dan dijaga serta semakin memperluas pemahaman masyarakat mengenai QRIS," tukasnya. (Hajim)