HELOINDONESIA.COM - Akhir-akhir ini di Indonesia terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit cacar monyet.
Cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus.
Penyakit ini memiliki ciri-ciri ruam pada kulit dan gejalanya mirip flu.
Cacar monyet dapat menyebar melalui kontak dekat dengan seseorang atau hewan yang telah terinfeksi.
Cacar monyet sebenarnya jarang terjadi.
Baca juga: Bawaslu Kota Semarang Tuntaskan Pengawasan, Ditemukan Ada ASN Ikut Nyaleg DPRD
Namun, saat ini jumlah kasusnya terus meningkat di Afrika, serta di wilayah yang belum pernah mengalami infeksi ini sebelumnya, termasuk Indonesia.
Setelah terpapar virus cacar monyet, mungkin diperlukan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu sebelum Anda mengalami gejala.
Sebagai salah satu penyakit zoonosis langka, cacar monyet telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan global sejak 23 Juli 2022.
Ketentuan tersebut mengharuskan seluruh pemangku kebijakan kesehatan dan masyarakat Indonesia untuk bersiap dan waspada dengan penyebaran kasus monkeypox atau cacar monyet.
Salah satunya dengan mengenal gejala yang ditimbulkan melalui sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Mengenal gejala cacar monyet menjadi hal yang sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh masyarakat, hal ini dilakukan untuk mengenali dan mempercepat penanganan ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila seseorang mengalami gejala cacar monyet sebelum bertambah buruk.
Baca juga: Anugerah PWI 2024, PWI Provinsi Dilibatkan untuk Usulkan Calon Penerima dari Daerah
Dilansir dari laman Dinas Kesehatan Indonesia, berikut 7 tanda atau Gejala yang akan muncul apabila kita terpapar penyakit cacar monyet:
- Sakit Punggung
- Nyeri Otot
- Sakit Kepala
- Demam Akut >38,5 derajat celcius
- Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar leher atau selangkangan
- Asthenia atau kelemahan tubuh
- Terjadi ruam pada kulit yang dimulai dari kemerahan, bintik berair, bintik bernanah hingga keropeng di area wajah, tangan, kaki, mulut, anus, dan alat kelamin.
Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu.
Baca juga: Korupsi DD Rp155 Juta Buat Judi, Mantan Kades Divonis 18 bulan
Berdasarkan dari laman Kementerian Kesehatan, berikut tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet:
- Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
- Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
- Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
- Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi.
- Memasak daging dengan benar dan matang.
Meski cacar monyet memiliki daya tular dan fatalitas yang cukup rendah apabila bandingkan dengan Covid-19, namun kewaspadaan dan pencegahan masih sangat penting untuk terus dilakukan.
Baca juga: Total Jadi 5 Remaja Tersangka Tewasnya Pelajar SMK BLK
Tetap jaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala cacar monyet untuk mendapatkan penanganan secara cepat dan sesuai dengan protokol penanganan pasien cacar monyet.