bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Ayah Tega Cabuli Anak Tiri di Kabupaten Semarang, Polisi Bekuk Pelaku

Kamis, 25 April 2024 19:51
    Bagikan  
Ayah Tega Cabuli Anak Tiri di Kabupaten Semarang, Polisi Bekuk Pelaku

Pelaku pencabulan anak tiri saat dihadirkan dalam di Mapolres Semarang. Foto: polres smg

UNGARAN, HELOINDONESIA.COM - Seorang lelaki paruh baya berinisial BR (37), warga Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jateng, tega mencabuli anak tirinya yang masih berusia sembilan tahun. Sat Reskrim Polres Semarang pun mengamankan lelaki tersebut.

Aksi bejat tersebut dilakukan tersangka karena kesal kepada istrinya yang menolak diajak berhubungan suami istri dengan alasan lelah bekerja.

Bukan hanya itu saja, tersangka ternyata juga merasa sakit hati karena istrinya diam-diam masih berhubungan dengan mantan suaminya, sehingga tersangka melampiaskan kemarahannya kepada korban yang tak lain adalah anak kandung istrinya.

Baca juga: Peringati Hari Kartini, DP2KBP2PA Kendal Nobatkan Empat Pemenang Gender Champion

"Pencabulan ini terjadi sebanyak dua kali. Yang pertama terjadi pada tahun 2023, jadi tersangka ini menggendong korban kemudian dimasukkan ke dalam kamar untuk ditidurkan. Kemudian tersangka melakukan aksinya kurang lebih selama 5 menit," ucap Kasat Reskrim, AKP M Aditya Perdana STK SIK dalam konferensi pers di lobi Mapolres Semarang, Ungaran, Kamis 25 April 2024.

Kemudian kejadian yang kedua, lanjut AKP Aditya, terjadi pada tanggal 25 Maret 2024. Pada saat itu korban sedang tidur, kemudian tersangka masuk ke kamar korban, lalu melakukan pencabulan tersebut sekitar 5 hingga 10 menit.

Melapor

Aksi pencabulan yang dilakukan BR terungkap setelah korban mengadukan perlakuan ayah tirinya itu kepada ibunya. Kemudian ibu korban melaporkan perbuatan tersebut kepada Polres Semarang, dan pelaku pun dibekuk.

Baca juga: Pilkada 2024, Bawaslu Kota Semarang Buka Pendaftaran Panwaslu Kecamatan

"Pada tanggal 2 April 2024, kami Satreskrim Polres Semarang berhasil mengamankan tersangka yang berada di kediamannya yang berada di Kecamatan Bancak. Dan saat ini tersangka ditahan di sel tahanan Polres Semarang dan sedang dalam proses penyidikan lebih lanjut," kata Aditya.

Atas perbuatannya, tersangka diancam dengan Pasal 82 ayat 1, ayat 2 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-undang, untuk ancaman pidananya paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun. (Aji)