bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Prabowo Mau Kerahkan Militer Indonesia ke Perang Rusia-Ukraina, Jawaban Kyiv Bikin Kecewa

Minggu, 4 Juni 2023 15:29
    Bagikan  
Prabowo Subianto,
Foto: tangkapan layar akun Twitter sprinter99880

Prabowo Subianto, - Prabowo Subianto mengusulkan referendum di wilayah Ukraina.

HELOINDONESIA.COM - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengusulkan untuk membuat zona demiliterisasi di Ukraina dan mengerahkan pasukan penjaga perdamaian PBB.

Prabowo  mengusulkan rencananya untuk penyelesaian konflik Rusia - Ukraina secara damai saat berpidato di konferensi keamanan Dialog Shangri-La yang berlangsung di Singapura.

Prabowo menyerukan gencatan senjata segera oleh kedua belah pihak. 

Kedua, dia menyerukan masing-masing pihak untuk menarik pasukan 15 kilometer dari posisi mereka saat ini untuk menciptakan zona demiliterisasi baru. 

Baca juga: Siasati Fenomena Mitos, Mahasiswa Ilkom USM Kampanyekan Kesetaraan Gender

"Penting untuk segera mengerahkan pasukan penjaga perdamaian internasional di sana," tegas Prabowo. 

Menurut Prabowo, PBB harus menyelenggarakan dan mengadakan referendum di wilayah yang disengketakan "agar dapat secara objektif mengkonfirmasi keinginan mayoritas penduduk."

Namun Prabowo  tidak merinci wilayah mana yang dia bicarakan.

"Indonesia siap berpartisipasi dalam semua proses tersebut, termasuk mengirimkan militernya sebagai bagian dari misi perdamaian," ujar Prabowo seperti dikutip utasan akun Twitter Sprinter99880 pada Minggu (4/6/2023).

Baca juga: Soal Kasak Kusuk PSIS Terusir, Pemkot Semarang Tegaskan Mahesa Jenar Tetap Bisa Latihan di Stadion Citarum

Rencana ajakan perdamaian itu ternyata ditolak Kyiv. 

Kyiv  dengan tegas menolak rencana perdamaian Indonesia, termasuk mengadakan referendum atas apa yang disebut sebagai wilayah yang disengketakan.

 "Kami mengapresiasi perhatian Indonesia terhadap isu pencapaian perdamaian di Ukraina. Pada saat yang sama, tidak ada wilayah yang disengketakan antara Ukraina dan Federasi Rusia untuk mengadakan referendum di sana," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko.

.

Baca juga: Dua Rumah di Kangkung Ludes Terbakar Usai Ditinggal ke Sawah, Kerugian Ditaksir Rp 800 Juta

Menurutnya, Ukraina harus memulihkan integritas teritorialnya dalam batas-batas yang diakui secara internasional. 

Dia menekankan bahwa "gencatan senjata, mengerahkan pasukan pada jarak 15 kilometer dan menciptakan zona demiliterisasi juga tidak akan berhasil."